Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Salah satu potensi anak usia dini yang perlu dikembangkan pada satuan pendidikan Taman Kanak-Kanak adalah kemampuan berbahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi setiap orang. Melalui bahasa seorang anak akan dapat mengembangkan kemampuan bergaul dan berkomunikasi dengan orang lain.

Bahasa dapat dimaknai secara lisan maupun tulisan dan merupakan sistem komunikasi antar dua manusia. Bahasa juga merupakan landasan anak untuk mempelajari hal-hal lain. Bagi anak usia dini masa pertumbuhan yang paling dahsyat adalah pada bidang bahasa. Perbendaharaan kata meluas dan struktur semantik dan sintaksis bahasa mereka  menjadi rumit. Anak-anak usia tiga, empat dan lima tahun ingin tahu tentang bahasa untuk memberitahukan keinginan dan kebutuhan mereka. Bahasa menjadi mekanisme utama dalam membuat kebutuhan, perasaan dan pikiran mereka diketahui oleh orang lain. Namun sering kita temukan anak yang belum memiliki kemampuan yang optimal sesuai dengan karakteristik kemampuan bahasa anak usia Taman Kanak-kanak. Untuk itu sangat diperlukan peran pendidik dalam pemberian rangsangan atau stimulus agar bahasa anak berkembang secara optimal.

 Kemampuan berbahasa anak dapat ditimbulkan dengan menciptakan pembelajaran yang inovatif melalui media-media yang kreatif seperti membacakan cerita, berita atau bermain tebak-tebakan kata menggunakan alat peraga dan membuat pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab anak. Selain itu, dalam pengembangan bahasa banyak sekali kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan guru dalam mengembangkan aspek perkembangan bahasa anak diantaranya adalah melalui kegiatan bercerita, bermain peran, demonstrasi, bercakap-cakap, tanya jawab, bernyanyi dan masih banyak lagi yang lainnya.

Bercerita merupakan pemberian pengalaman belajar bagi anak Taman Kanak-kanak dengan membawakan cerita kepada anak secara lisan. Guru yang mampu memberikan cerita dengan maksimal akan menimbulkan semangat dan pemahaman kepada anak terhadap pelajaran yang diterima dari cerita tersebut. Kegiatan bercerita sangat penting dalam pengembangan kemampuan terutama kemampuan berbahasa untuk anak usia dini. Bercerita atau story telling mampu memberikan pemahaman dengan mudah. Dengan bercerita, guru dapat menyampaikan informasi atau pesan dari kata-kata yang digunakan dalam bercerita. Cerita yang disampaikan dengan perasaan gembira, lucu, mengasyikan, akan menarik perhatian anak. Sehingga anak dapat memahami kata-kata yang disampaikan oleh guru melalui cerita tersebut.

Masitoh dalam Wiyani (2012:127) menyatakan manfaat kegiatan bercerita ; (1) Bagi anak TK, mendengarkan cerita yang menarik dan dekat dengan lingkungannya meruapakan kegiatan yang mengasyikkan, (2) Guru dapat memanfaatkan kegaiatan bercerita untuk menanamkan nilai-nilai positif bagi anak, (3) Kegiatan bercerita juga memberikan sejumlah pengetahuan sosial, nilai-nilai moral, dan keagamaan, (4) Pembelajaran dengan bercerita memberikan pengalaman belajar untuk mendengarkan, (5) Dengan mendengarkan cerita anak dimungkinkan untuk mengembangkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik, (6) Membantu anak untuk membangun bermacam-macam peran yang mungkin dipilih anak dan bermacam layanan jasa yang ingin disumbangkan anak kepada masyarakat.

Dalam upaya memaksimalkan kegiatan bercerita, Guru dapat memanfaatkan media yang menarik seperti wayang-wayangan, boneka tangan, boneka jari, gambar seri, buku cerita dan papan flanel. Untuk tercapainya tujuan dari pembelajaran khususnya kegiatan bercerita, maka guru terlebih dahulu harus memilih materi dan memikirkan pembelajaran apa yang akan diajarkan pada anak, guru juga harus memilih teknik atau cara apa yang akan digunakan untuk mengembangkan kemampuan bercerita dalam kegiatan pembelajaran, dengan strategi pemilihan materi yang tepat oleh guru tentu akan memberikan kemudahan dalam mengembangkan kemampuan berbahasa  anak sehingga tujuan dari kemampuan bercerita anak dapat tercapai.***

Penulis : Shintia Mahardika, S.Pd
(Guru TK Negeri Pembina Kecamatan Lubuk Pinang)

By Redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *