2020 akan berakhir tinggal menghitung hari. Pekerjaan besar masih menghantui kita guna menghadapi resesi akibat covid 19 akhir-akhir ini.
Tak terkecuali di Pariaman. Pariwisata pantai yang menjadi icon pariwisata dalam perayaan liburan natal dan tahun baru 2021 belum terlalu terasa dampaknya.
Oleh karena itu, sebagai aktivis kita selalu memberikan masukan kepada pemerintah dan stakeholder yang ada di kota Pariaman.
Sektor Pariwisata yang selalu digadang-gadangkan oleh Pemkot baru berkontribusi di bawah 5 % terhadap PAD. Kita berharap investasi yang dicucurkan di sektor pariwisata benar-benar ada dampak yang kuantitatif dan efektif di masyarakat.
Penguatan brand, price, place, promotion telah dilakukan oleh Pemerintah demi menggenjot Pariwisata pantai ini. Namun, wisatawan masih enggan meninggalkan “cuan” di Pariaman dikarenakan masih banyaknya mereka menginap di Kota Padang.
Kedepan Pricing strategi perlu diterapkan. Apa itu pricing, menggunakan istilah Mardigu Wowiek, yakni Strategi psikologi terhadap harga. Istilah umumnya ramah harga.
Selain Pricing startegi juga Service (Pelayanan) berbasis masyarakat sangat perlu ditingkatkan guna kenyamanan pelancong yang menjadi magnet untuk bisa lebih lama di Kota Pariaman.
Semoga dengan refleksi 2020 bisa menggenjot UKM ke depan, impact kebijakan juga dirasakan oleh stakeholder dan masyarakat badarai. semoga
Penulis: Falens Ramadhan (Aktivis Muda Pariaman)