Kota Pariaman — Sebanyak 39 warga binaan Lapas Kelas II B Pariaman berhasil meraih ijazah dalam program inovatif “Sekolah di Balik Jeruji” yang digagas oleh Pemerintah Kota Pariaman.
Program ini menjadi yang pertama dan satu-satunya di Sumatera Barat (Sumbar) yang menyekolahkan narapidana dengan memberikan pendidikan setara Paket A, B, dan C (setara SD, SMP, dan SMA).
Penyerahan ijazah untuk Tahun Ajaran 2023/2024 dilakukan pada Rabu (6/11/2024) lalu di Musholla Lapas Kelas II B Pariaman.
Acara ini dihadiri oleh Kepala Lapas Sahduriman, Kepala Seksi Bimbingan Narapidana Lapas Pariaman, Davied Wahyu Wardhana, serta Kepala Satuan Pendidikan Non Formal Sanggar Kegiatan Belajar (SPNF-SKB) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Pariaman, Zulhema.
Zulhema menjelaskan bahwa dari 39 warga binaan yang menerima ijazah, sebanyak 20 orang berhasil lulus Paket A (setara SD), 10 orang lulus Paket B (setara SMP), dan 9 orang lulus Paket C (setara SMA). Selasa(12/11/2024)
Program ini dimulai sejak Januari 2023 dengan frekuensi pertemuan dua kali seminggu, melibatkan 14 tenaga pendidik dari SPNF SKB.
Kepala Lapas Sahduriman menyampaikan apresiasi terhadap dukungan penuh dari Pemerintah Kota Pariaman dalam memberikan akses pendidikan kepada warga binaan.
Ia menekankan pentingnya program ini sebagai bagian dari implementasi MoU antara Kantor Wilayah Kemenkumham Provinsi Sumbar dengan Pemko Pariaman, yang bertujuan untuk memberikan kesempatan pendidikan bagi seluruh warga negara, termasuk mereka yang berada di balik jeruji.
Program “Sekolah di Balik Jeruji” akan terus berlanjut pada Tahun Ajaran 2024/2025, dengan kembali membuka kelas untuk Paket A, B, dan C bagi warga binaan yang berminat.
“Program ini diharapkan tidak hanya memberi pengetahuan, tetapi juga menjadi langkah penting dalam rehabilitasi dan reintegrasi sosial bagi narapidana.” Pungkasnya mengakhiri. (F)