Parit Malintang,- Intensitas curah hujan yang sangat tinggi dua hari belakangan ini, menyebabkan banjir dan longsor serta rusaknya beberapa infrastruktur bangunan, sehingga berakibat putusnya beberapa akses di wilayah Kabupaten Padang Pariaman.
Tercatat dua jembatan rubuh, yaitu Jembatan Kayu Gadang Nagari Lubuk Alung Kecamatan Lubuk Alung dan Jembatan Sungai Sadah Nagari Kapalo Hilalang Kecamatan 2×11 Kayu Tanam. Selain itu, sebagian besar wilayah Padang Pariaman juga dilanda banjir dan longsor, serta pohon tumbang hingga penutupan beberapa akses jalan dan menyebabkan pemadaman listrik di beberapa wilayah Padang Pariaman.
Untuk memastikan kondisi masyarakatnya, Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur meninjau langsung dampak bencana yang terjadi di beberapa lokasi titik bencana tersebut. Hingga beberapa saat setelah bencana, Bupati Suhatri Bur sudah berada di tengah-tengah masyarakat yang menanggapi bencana.
Pada kesempatan itu, dia melakukan pengecekan serta menyampaikan beberapa himbauan agar masyarakat tetap berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan terhadap segala kemungkinan dari dampak bencana yang terjadi.
“Tidak kuasa kita untuk menolak bencana, namun kita wajib berikhtiar. Maka dari itu kita harus berhati-hati dan tetap waspada dari bencana, lindungi diri dan keluarga, jangan abaikan ajakan petugas,” katanya memberi arahan kepada warga yang berada di lokasi yang dibongkar, pada Minggu (07/05) malam.
Dalam patrolinya tersebut, Suhatri Bur juga meninjau kembali kondisi Jembatan Kayu Gadang yang ambruk. Setelah hujan beberapa hari, jembatan yang dibangun dua tahun lalu tidak mampu menahan derasnya hujan dan hantaman banjir yang kuat. Sehingga sebagian badannya putus dan tepian ke permukaan Sungai Batang Anai.
“Malang sakijok mato, jembatan yang kita bangun rubuh kembali. Kita sudah laporkan ke BNPB dan Sestama, serta lembaga nasional terkaitnya lengkap dengan dokumentasinya. Kita berdoa kepada Allah semoga jembatan ini cepat disikapi dan segera dibangun. Sehingga masyarakat kita kembali bisa beraktivitas menggunakan jalan ini ,” ujar Suhatri Bur berharap.
Di kesempatan Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Rudy Repenaldi Rilis menyampaikan, hadirnya pejabat dan tanggap menanggapi berbagai persoalan masyarakat merupakan bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman dalam mengatasi kepentingan sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakatnya. Kepala Perangkat Daerah dapat menjadi penolong pertama bagi masyarakat di daerahnya yang membutuhkan bantuan.
“Bapak Bupati beri wewenang kepada kepala perangkat daerah secara insedentil dapat menyelesaikan berbagai persoalan kepentingan sosial masyarakat,” ungkap Rudy Rilis dalam arahannya pada apel pagi ASN Padang Pariaman di lingkungan Kantor Bupati di Kawasan IKK Parit Malintang, Senin (08/05).
Apalagi kata Rudy, menyikapi kondisi bencana alam beberapa hari ini, dia menyatakan agar kepala perangkat daerah itu harus langsung mengambil peran. Kepala OPD harus hadir atas nama pemerintah daerah tanpa harus menunggu instruksi dari pimpinan.
“Bapak ibu harus langsung turun, tidak perlu menunggu komando dari pimpinan. Kehadiran kepala perangkat daerah itu bisa menjadi sitawa berpihak, setelah itu dilaporkan untuk diselesaikan secara adaptif dan berkelanjutan oleh pemerintah daerah,” ulasnya mengakhiri.
Hadir dalam apel pagi tersebut, Staf Ahli Bupati, Asisten, kepala perangkat daerah, pejabat dan ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman yang berkantor di Kawasan IKK Parit Malintang. (F/H)