Padang Pariaman – Warga di Nagari Limau Puruik, Kecamatan V Koto Timur merasa terancam dan diteror oleh anjing liar, tercatat sudah 3 orang warga digigit anjing dalam sepekan.

Kasus teror anjing liar menjadi menjadi momok menakutkan bagi masyarakat kami, ujar Rialdi (48 tahun) tokoh masyarakat Nagari Limau Puruik, Kecamatan V Koto Timur, Padang Pariaman. Kamis (12/10/2023)

Ia menyebutkan warga takut ancaman rabies yang dapat menyebabkan kematian dikhawatirkan akan berdampak pada masyarakat lainnya di Nagari Limau Puruik.

“Sudah 3 warga digigit anjing liar yang berlokasi di tempat berbeda terakhir, ada warga yang berjalan kaki digigit anjing liar di Korong Pasa limau Puruik ” tegas Aciak yang sehari-hari nama panggilan dari warga setempat.

Rialdi berharap kepada pihak berwajib dalam menangani kasus anjing liar yang sudah meresahkan warganya, hingga ada warga yang takut untuk keluar rumah dalam melakukan aktifitas karena dihantui ada anjing yang mengintai dibelakang. Ujarnya mengakhiri.

“Sudah hampir 4 tahun pihak kecamatan V Koto Timur dan petugas terkait tidak pernah melakukan penindakan terkait sudah meresahkan anjing liar hingga membuat warga merasa terancam” kata Rialdi, mantan ketua Bamus Nagari Limau Puruik ini

Sementara itu, Wali Nagari Limau Puruik Afriyan saat dihubungi telepon seluler hingga berita dinaikan belum ada komfirmasi nya terkait langkah dan tindakan dari pihak pemerintah setempat hingga kecamatan.

Dikutip dari sumber terpecaya, gejala rabies setelah digigit anjing, menurut Organisasi kesehatan Dunia (WHO), masa inkubasi, atau lamanya gejala awal setelah digigit anjing rabies muncul, adalah sekitar 2 hingga 3 bulan, namun juga bisa memakan waktu sekitar 1 minggu hingga 1 tahun.

Lokasi dan banyaknya virus yang masuk ke tubuh akan menentukan cepat atau lambatnya gejala yang terjadi setelah digigit anjing rabies.

Menurut NHS, ada beberapa gejala rabies setelah digigit anjing, seperti:

•Terasa kebas atau kram pada area yang digigit atau dicakar

•Mengalami halusinasi atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak nyata

•Merasa sangat cemas atau terlalu bersemangat

•Kesulitan untuk menelan atau bernapas

•Kesulitan untuk bergerak atau paralisis

Ketika virus menyerang sistem saraf pusat, akan terjadi inflamasi atau pembengkakan pada otak dan sumsum tulang belakang yang bisa menyebabkan kematian.

Rabies pada manusia masih bisa diobati, namun tidak bisa sembuh total dan akan menimbulkan penurunan fungsi otak yang parah, atau malah berakibat kematian.Bahkan menurut CDC, hanya ada kurang dari 20 kasus rabies pada manusia yang berhasil bertahan hidup. (H/F)

By Redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *