Dewasa ini perkembangan teknologi mengerus sendi-sendi kehidupan peradaban manusia. Mulai dari sosial, budaya, ekonomi, kesehatan hingga politik kekinian.

Pengaruh dari kemajuan teknologi saat ini benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia (Dwinigrum, 2012 p.171).

**
Selain dianggap efektif dan efisien, teknologi berbasis media tetap menjadi kekuatan (strengh) selain sistem informasi yang bermetamorfosa ke sistem data-base membuat konsultan politik hari ini lebih kreatif dalam memenangkan konstelasi.

Tahun 2020 ini total daerah yang melaksanakan pemilihan kepala daerah, yakni 9 provinsi, 224 kabupaten dan 37 kota. Walaupun di tengah pandemi sepertinya perhelatan pesta demokrasi ini tetap akan berjalan sebagaimana mestinya.

Tulisan ini akan menyoroti kekuatan data-base yang didukung oleh teknologi 4.0 yang digunakan sebagai “tools” akhir-akhir ini.
Benar kata, Jack-Ma, founder Alibaba, jika abad 21 yang akan menguasai dunia ini yakni mereka yang menguasai data-base yang sebelumnya manusia masih bergantung pada sistem informasi.

Maka, tak heran nomor handphone kita sering bocor ke stakeholder yang menawarkan barang atau jasa. Atau database KTP dan nomor rekening kita diketahui oleh pihak-pihak tertentu.

Tak terkecuali politik hari ini, selain menguasai media masa, media cetak hingga media sosial. Ke depan “trend” pengembangan “tools” di lapangan juga diperhatikan oleh tim kampanye/relawan.

Perkembangan aplikasi dalam mengumpulkan data-base calon pemilih menjadi tolak ukur kinerja. Kinerja-kinerja politik dewasa ini akan sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi 4.0.

“Tools” yang penulis maksud merupakan alat guna mengumpulkan data-base serta memetakan kekuatan politik kandidat secara statistik matematika dan probabilitas yang terukur.

Jika “tempoe doeloe” calon kepala daerah dikenalkan lewat baliho, sekarang bergeser ke media sosial. Anak-anak muda juga dipakai sebagai “influenzer” guna mengenalkan kandidat dengan segala programnya.

**

Pergeseran ini bisa berdampak positif atau pun sebaliknya. Positif jika masyarakat melihat calon pemimpin dari trade-record, visi-misi serta gagasan. Artinya mencerdaskan masyarakat kita.

Negatifnya, saat mereka menggunakan media (teknologi) dalam politik “black campaign” yang menciderai etika dalam demokrasi. Kedua, bocornya data-base tersebut dan digunakan untuk merugikan masyarakat.

Penulis: Falens Ramadhan (Aktivis Muda)

By Redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *